APAKAH SK TUNJANGAN PROFESI SUDAH TURUN?



Jika beberapa minggu yang lalu kita dihebohkan dengan kemunculan “tidak valid”-nya Dapodik yang dikirim operator sekolah, sehingga mengakibatkan wajah para guru tidak sedap dipandang. Ini kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Terbukti kali ini setelah ada informasi SK turun yang bisa dilihat di situs resmi Kemdiknas, wajah-wajah itu menjadi berbinar. Bahkan yang lebih menggembirakan, hampir tidak ada lagi "tuntutan" seperti yang terlihat sebelumnya.

Memang sangat tidak mengenakkan, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Seorang operator tanpa disalahkan pun pasti timbul perasaan bersalah setelah melihat pengumuman yang terpampang di web blog tendik. Sudah menanggung perasaan bersalah masih saja ada "tuntutan" dari individu yang kurang faham (baca: sok faham) yang menjadikan posisi seorang operator sekolah bak pesakitan di meja hijau. Di satu sisi menuntut pertanggungjawaban, dan di sisi lain menuntut segera ada "perbaikan data" tanpa memandang kepentingan pihak lain (termasuk teman sejawat). Pendek kata, menyalahkan ternyata lebih mudah dari pada mencari solusi. Saya jadi ingat ketika seorang jaksa melakukan tuntutan di depan majelis hakim. Ini tentu akan menjadi kenangan dan cerita manis di masa mendatang.

Kita harus ingat bahwa Dapodik adalah data kolektif, sehingga verifikasinya pun akan kolektif pula dan memerlukan waktu untuk menyelesaikan. Seorang operator yang sudah paham betul akan manajemen data tentu bisa memperhitungkan efektifitas kerjanya, mengingat data yang harus ditangani tidak sedikit dan rumit. Terlebih lagi, manajemen dapodik ini harus dilakukan secara kontinyu maka bisa dipastikan bisa mengatur waktu.

Sekedar intermezo, ada SMS dari sesama operator sekolah dari sebelah "timur" yang sempat membuat bulu kuduk mbregidig dan mengusik rasa bela sungkawa. Mau ikut baca?
"Sertifikasi sudah turun, tp operator dapodik cuma ndomblong. Guru2 sertifikas cuma diam seribu basa. Ini tidak adil. Ha..ha..," demikian isi SMS yang tidak dikurangi dan tidak ditambah huruf dan kalimatnya. Tenin, sumprit. Terpampang nyata, cethar membahana.....

Sangat bisa dipahami bila seorang teman akhirnya mengirim SMS seperti itu, dan sangat manusiawi. Kita bisa membayangkan betapa keritingnya jari-jemari usai melakukan entry data yang seabreg. Hal ini pun sudah dibayangkan oleh tentor dari propinsi ketika memberi pelatihan di dinas kabupaten, dengan berseloroh sang tentor berpesan "pokonya besok siap pergi ke salon yang bisa rebonding jari."

Nah, sudahkah Bp/Ibu guru mengecek hasil update data yang dilakukan operator sekolah? Mohon diingat, bahwa selang waktu antara upload data dengan hasil yang akan kita lihat biasanya selama 1 minggu. Bahkan bisa lebih, mengingat hampir seluruh wilayah negeri tercinta ini melakukan upload. Lama, kan? Silahkan cek melalui link di bawah ini, dan jangan lupa ucapkan terima kasih pada operator di Jakarta yang telah memproses data BP/Ibu, karena tanpa kerja operator di Jakarta maka SK tidak akan turun. Selamat mencoba, klik gambar di bawah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar